Alkisah, terdapat sebuah telaga berwarna di Pamulang. Telaga itu besar, cantik, menyejukkan. Karena aku selalu mengira-ngira lokasi, aku beranggapan bahwa telaga warna itu tidaklah nyata. “Anakku, telaga warna itu nyata. Kakek sendiri pernah melihatnya, di suatu tempat di dunia ini. Tidaklah semua yang terjadi adalah kebetulan, pasti ada sebab-akibatnya anakku... Kakek harap, kamu jangan pernah sekali-kali mencari dimanakah telaga warna berada. Meskipun telaga warna memiliki banyak harta karun di dalamnya, naga laut dengan sisik emas dan mutiara di tubuhnya, ikan dengan intan permata di matanya, bahkan kerikil-kerikil kecil yang berada di dasarnya adalah batu permata atau emas yang terbentuk selama ribuan tahun.” Kakekku berucap, aku mengernyitkan alis, tidak tahu. Kalau telaga warna itu nyata, mengapa sampai sekarang aku belum pernah mendengar tentang telaga warna sebelumnya, Atau secarik kertas mengenai telaga warna pun belum pernah kutemui, Atau informasi sekecil...
Ibukota Indonesia adalah Jakarta.
Untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses belajar.
Dunia pendidikan telah mencoba.
Dalam dunia nyata kita membangun pagar.
Di balik manfaat teknologi.
Terdapat sekelebat ancaman.
Dengan memahami potensi informasi.
Dalam menggunakan internet dengan aman.
Internet merupakan akronim dari:
Interconnected Network.
Penjual dan pembeli perlu menyadari.
Selain berpotensi merugikan kesehatan fisik,
Gunakan sosial media dengan hati-hati.
Jangan membagikan informasi pribadi kepada publik.
Sekonyong-konyongnya,
Dari kumbang es di Antartika.
Hingga gagak Jepang di Osaka.
Berbagilah dengan hati-hati dalam profil Anda.
Komentar
Posting Komentar