Alkisah, terdapat sebuah telaga berwarna di Pamulang. Telaga itu besar, cantik, menyejukkan. Karena aku selalu mengira-ngira lokasi, aku beranggapan bahwa telaga warna itu tidaklah nyata. “Anakku, telaga warna itu nyata. Kakek sendiri pernah melihatnya, di suatu tempat di dunia ini. Tidaklah semua yang terjadi adalah kebetulan, pasti ada sebab-akibatnya anakku... Kakek harap, kamu jangan pernah sekali-kali mencari dimanakah telaga warna berada. Meskipun telaga warna memiliki banyak harta karun di dalamnya, naga laut dengan sisik emas dan mutiara di tubuhnya, ikan dengan intan permata di matanya, bahkan kerikil-kerikil kecil yang berada di dasarnya adalah batu permata atau emas yang terbentuk selama ribuan tahun.” Kakekku berucap, aku mengernyitkan alis, tidak tahu. Kalau telaga warna itu nyata, mengapa sampai sekarang aku belum pernah mendengar tentang telaga warna sebelumnya, Atau secarik kertas mengenai telaga warna pun belum pernah kutemui, Atau informasi sekecil...
Pada tahun 2022.
Sang kasih pertama kali bertemu dengan seseorang yang begitu aneh.
Kami berdua pun beradu mata.
Akhirnya aku kalah, mataku melemah.
Di tahun 2023.
Sang kasih menyatakan cinta pertama kali.
Kepadaku, yang aku tahu sekali jawabannya.
Selanjutnya, dalam cinta yang menggunakan kasih sayang, tentu aku melihat mutiara di atas kursi.
Aku menjadi kungfu panda.
Menjadi lebih kaku, sungkan, entah mau menjawab apa.
Waktu yang krusial, sekitar tiga detik lamanya.
Ini merupakan metode pertahanan dengan cinta melalui proses yang cukup lama.
Diam adalah benteng pertahanan pecinta.
Jika kekuatan penuh, dia bisa mendeklarasikan perang.
Tanpa mengetahui fakta bahwa raga tidak bisa melaksanakannya.
Dan dia akan terhalau untuk menang.
Dalam melakukan peraturan pecinta.
Hal terbaik untuk dilakukan adalah menyembunyikannya.
Dalam perang panglima menerima perintah dari raja.
Aku beradaptasi, menyembunyikan
Komentar
Posting Komentar