Langsung ke konten utama

5 Trik Agar Anak Tidak Bosan dengan Bekalnya, Cara Mengatasi Anak yang Sering Menolak Bekal dari Rumah

  Ilustrasi anak kecil yang memakan semangka (sumber: pixabay.com/users/jillwellington)  Membiasakan anak untuk membawa bekal ke sekolah adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan asupan gizi mereka terpenuhi. Bekal yang disiapkan di rumah memungkinkan orangtua untuk mengontrol kualitas dan kandungan nutrisi makanan yang dikonsumsi anak, yang tentunya sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Namun, jika tidak disiapkan dengan benar, bekal dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti makanan yang basi atau terkontaminasi. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memperhatikan beberapa hal saat menyiapkan bekal anak agar tetap aman dan sehat dikonsumsi. Selain itu, memastikan anak mau membawa dan memakan bekal juga membutuhkan pendekatan yang kreatif dan penuh perhatian. Tidak semua anak antusias membawa bekal ke sekolah, seringkali karena mereka bosan dengan menu yang ituitu saja atau merasa tidak tertarik dengan penyajian makanannya. Dalam ha...

Tidak Ada yang Abadi di Dunia Ini

 

Di dunia ini, tidak ada satu pun yang harus kita pertahankan dengan penuh pengorbanan. Baik itu pasangan, jabatan, harta, rumah, bahkan hubungan di luar pernikahan. Semua itu bersifat sementara, fana. Ketika kita meninggalkan dunia ini, mereka juga akan hilang. Pasangan mungkin akan menikah lagi, jabatan akan diambil alih oleh orang lain, dan rumah yang kita tempati sekarang mungkin akan dihuni oleh orang yang sama sekali tidak kita kenal dalam seratus tahun mendatang. Mengenai hubungan di luar pernikahan, itu bahkan tidak perlu diperbincangkan lebih jauh. Jadi, mengapa kita harus mempertahankan hal-hal yang sementara dengan segenap tenaga?


Dalam kehidupan, sering kali kita memperoleh pelajaran berharga dari orang-orang yang lebih tua dan lebih berpengalaman. Pelajaran tersebut tidak selalu datang dalam bentuk hal-hal yang baik. Kadang-kadang, justru dari pengalaman yang kurang baik kita dapat memetik hikmah yang lebih besar. Biaya untuk belajar dari kesalahan orang lain jauh lebih murah daripada mengalami kesalahan itu sendiri. Sebagai contoh, seorang pemabuk dapat mengajarkan kita betapa merusaknya alkohol, dan seorang penjudi dapat memberikan pelajaran tentang betapa cepatnya harta dapat lenyap melalui perjudian. Kehidupan akan terus mengulangi pelajaran yang sama hingga kita benar-benar memahaminya.


Kehilangan, kesedihan, serta berbagai hal buruk lainnya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Kita tidak dapat menghindari hal-hal tersebut. Lantas, bagaimana kita seharusnya menyikapi situasi yang tidak dapat diubah? Baik kebahagiaan maupun kesedihan merupakan bagian dari siklus kehidupan. Satu-satunya yang dapat kita lakukan adalah menerima kenyataan tersebut, serta berusaha memperkuat diri kita, baik secara fisik maupun mental, dalam menghadapi segala tantangan.


Kasih sayang adalah hal yang paling esensial dalam kehidupan. Segala hal yang baik berawal dari cinta. Cinta adalah fondasi utama dari semua kebaikan. Ketika kita mencintai sesuatu—entah itu pekerjaan, hobi, atau sesama manusia—cinta itu akan kembali kepada kita. Bahkan ketika kita menghadapi takdir yang tidak kita inginkan, cinta dapat membantu kita menerimanya dengan lebih ringan. Karena setiap manusia dilahirkan melalui cinta, tidak ada alasan bagi kita untuk dipenuhi oleh kebencian. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika kita semua saling mencintai.


Namun, meskipun kita berusaha menjadi pribadi yang baik, akan selalu ada individu yang tidak menyukai kita, sebaik apa pun sikap yang kita tunjukkan. Hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar. Yang terpenting adalah kita tetap teguh pada prinsip kebaikan. Kita tidak dapat mengendalikan pikiran atau sikap orang lain terhadap kita, oleh karena itu, lebih baik fokus pada bagaimana kita menjalani kehidupan kita sendiri.


Pada akhirnya, sejauh apa pun langkah yang kita tempuh, kita pasti akan kembali pulang. Tempat pulang terbaik adalah tempat yang memberikan kita kedamaian. Oleh sebab itu, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar ketika waktu itu tiba, kita disambut dengan baik.


Mati bukanlah hal yang menakutkan bagi saya, selama kita meninggalkan dunia ini dengan cara yang baik. Kekhawatiran saya bukan pada kematian itu sendiri, melainkan meninggal dalam keadaan yang tidak baik.


Di samping itu, saya juga memiliki pandangan yang mungkin berbeda dari sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya terkait dengan pernikahan dan memiliki anak. Saya merasa perlu mengingatkan orang tua serta orang-orang terdekat untuk berhenti menanyakan kapan saya akan menikah atau memiliki anak. Menurut saya, penting untuk menegaskan bahwa saya belum berencana untuk menikah dalam waktu dekat, apalagi memiliki anak. Saya ingin menghentikan asumsi bahwa terdapat usia ideal untuk menikah, karena tekanan semacam itu dapat memengaruhi keputusan kita dalam memilih pasangan atau bahkan mendorong kita untuk melangsungkan pernikahan yang mungkin belum tepat waktunya. Pernikahan serta keputusan untuk memiliki anak seharusnya berdasarkan pemikiran yang matang, bukan desakan dari lingkungan.


Pandangan saya tentang pendidikan anak juga cukup berbeda. Meskipun saya belum berencana menikah, saya telah memikirkan bagaimana saya ingin mendidik anak-anak saya kelak. Saya ingin mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengeksplorasi hobi mereka dan tidak terlalu terbebani oleh kurikulum sekolah yang padat. Jika mereka harus bersekolah, saya tidak akan mendorong mereka untuk mengejar karier sesuai dengan ekspektasi umum masyarakat. Sebaliknya, saya ingin mereka mengejar minat mereka, baik melalui perguruan tinggi atau program pelatihan yang sesuai dengan bakat mereka. Saya tidak ingin anak-anak saya terjebak dalam sistem pendidikan yang kaku, seperti yang saya alami, di mana saya baru menyadari minat sejati saya setelah dewasa.


Selain itu, saya percaya bahwa bergadang tidak selalu buruk, selama dilakukan dengan bijaksana. Meskipun bergadang memang tidak ideal bagi kesehatan, saya meyakini bahwa bergadang dapat bermanfaat jika digunakan untuk hal-hal yang produktif. Kreativitas sering kali muncul secara tiba-tiba, dan inspirasi terkadang datang di tengah malam. Oleh karena itu, selama kita bergadang untuk hal-hal yang bermanfaat serta tetap menjaga kesehatan melalui asupan nutrisi yang tepat, saya rasa hal tersebut dapat diterima. Kesehatan memang penting, namun menjaga kreativitas juga tidak kalah esensial.


Dengan pandangan hidup seperti ini, saya berharap dapat menjalani kehidupan yang lebih tenang dan selaras dengan hal-hal yang benar-benar berarti bagi saya. Pada akhirnya, kehidupan adalah tentang menemukan keseimbangan antara cinta, pilihan yang bijaksana, dan menerima kenyataan bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara.

Komentar