Ilustrasi anak kecil yang memakan semangka (sumber: pixabay.com/users/jillwellington) Membiasakan anak untuk membawa bekal ke sekolah adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan asupan gizi mereka terpenuhi. Bekal yang disiapkan di rumah memungkinkan orangtua untuk mengontrol kualitas dan kandungan nutrisi makanan yang dikonsumsi anak, yang tentunya sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Namun, jika tidak disiapkan dengan benar, bekal dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti makanan yang basi atau terkontaminasi. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memperhatikan beberapa hal saat menyiapkan bekal anak agar tetap aman dan sehat dikonsumsi. Selain itu, memastikan anak mau membawa dan memakan bekal juga membutuhkan pendekatan yang kreatif dan penuh perhatian. Tidak semua anak antusias membawa bekal ke sekolah, seringkali karena mereka bosan dengan menu yang ituitu saja atau merasa tidak tertarik dengan penyajian makanannya. Dalam ha...
Pikiran tentang percintaan memenuhi diriku dengan perasaan malu serta penderitaan yang terlalu dalam untuk dijelaskan. Andai aku bisa bertemu di kehidupan yang kedua kali itu lagi, duduk dan berbicara dengannya… rasa nyeri menyengat hati yang hancur, akan menjadi rasa yang tenang.
Sesungguhnya aku sangat ahli dalam hal mencari-cari kesempatan. Tetapi perkara sebuah dugaan yang hampir jutaan dialognya baru sekali itu kulakukan. Untung, sebelum pergi menutup pembicaraan, temanku memberikan petunjuknya. Pengungkapan tersebut aku tidak atur dengan baik.
Tapi, diamnya diriku bukan berarti aku tidak mengeluh dalam hati. Tak jarang aku menjadi terdiam dan sedih saat mengingat tentang sang kekasih para dewa yang berpelukan begitu “saja” menanti sang pemilik jiwa, namun aku hanya bisa melampiaskannya dengan berdecak sendiri, yang pastinya tidak akan dipedulikan dengan sang pemikiran. Sekali lagi, ini karena aku tidak mau cari gara-gara.
Mungkin saja, tidak terhitung berapa kali aku akan meneriaki ingatanku agar tidak mengolok-oloknya secara kelompok, bilang bahwa seluruh kejadian ini ada di tangannya. Mana mungkin aku bisa menggantungnya kalau ada yang tidak beres.
Ah, dunia belahan jiwa!
Perlu dipahami bahwa ini bukanlah kisah dongeng ala Disney di mana Pangeran Tampan muncul dengan kuda putih untuk menyelamatkan. Tidak. Ini jauh lebih mendalam, lebih kompleks, dan—tentu saja—lebih melelahkan.
Manusia yang selalu bersama pemikirannya—sering kali tenggelam dalam pikirannya sendiri. Manusia yang berpikir bersama orang-orang dari berbagai semesta—atau berpikir sendiri-sendiri. Mereka yang minum dengan air-air pemikirannya sendiri—bisa berpikir. Mereka yang suka ngebut mencari solusi di hadapan mereka—bisa berbahasa dengan baik.
Tidak ada yang mudah dalam cinta. Serius, tidak ada. Cinta itu seperti mendaki gunung sambil membawa koper berat, tapi koper itu penuh ilusi dan harapan yang kadang-kadang malah membuatmu tersandung. Aku berusaha keras, berkeringat, dan sesekali berhenti untuk menarik napas, sambil berpikir, "Kenapa aku melakukan ini lagi?" Tapi ya, tidak ada yang mudah dalam cinta.
Komentar
Posting Komentar