Langsung ke konten utama

Kau, Aku, dan Telaga Warna

Alkisah, terdapat sebuah telaga berwarna di Pamulang. Telaga itu besar, cantik, menyejukkan. Karena aku selalu mengira-ngira lokasi, aku beranggapan bahwa telaga warna itu tidaklah nyata.   “Anakku, telaga warna itu nyata. Kakek sendiri pernah melihatnya, di suatu tempat di dunia ini. Tidaklah semua yang terjadi adalah kebetulan, pasti ada sebab-akibatnya anakku... Kakek harap, kamu jangan pernah sekali-kali mencari dimanakah telaga warna berada. Meskipun telaga warna memiliki banyak harta karun di dalamnya, naga laut dengan sisik emas dan mutiara di tubuhnya, ikan dengan intan permata di matanya, bahkan kerikil-kerikil kecil yang berada di dasarnya adalah batu permata atau emas yang terbentuk selama ribuan tahun.”   Kakekku berucap, aku mengernyitkan alis, tidak tahu.   Kalau telaga warna itu nyata, mengapa sampai sekarang aku belum pernah mendengar tentang telaga warna sebelumnya, Atau secarik kertas mengenai telaga warna pun belum pernah kutemui, Atau informasi sekecil...

Strategi Efektif untuk Mengatasi Overthinking: Pengalaman dan Tips Pribadi

 



Pada masa lalu, saya sering mengalami overthinking, yaitu kecenderungan untuk terus-menerus memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi atau berlarut-larut dalam kecemasan. Stres sering kali timbul setiap kali saya menerima kritik atau komentar negatif dari orang lain. Kekhawatiran ini semakin meningkat ketika saya merasa tidak mampu mencapai kesempurnaan dalam berbagai aspek kehidupan. Lebih menyulitkan lagi, saya cenderung menyimpan kegelisahan ini sendiri tanpa berbagi dengan orang lain. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya menyadari bahwa overthinking lebih sering dialami oleh individu yang cenderung introver. Sebaliknya, individu dengan kepribadian ekstrover cenderung lebih jarang menghadapi kecemasan berlebihan tersebut.


Meskipun demikian, overthinking bukanlah sesuatu yang tidak dapat diatasi. Terdapat berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kebiasaan berpikir berlebihan, khususnya bagi mereka yang memiliki kecenderungan introver. Berikut adalah beberapa metode yang telah saya terapkan untuk mengatasi overthinking:


1. Menyerahkan Segala Urusan kepada Tuhan yang Maha Esa


Langkah pertama yang penting dilakukan adalah menyerahkan segala urusan kepada Tuhan. Apa pun yang telah terjadi, hendaknya diterima dengan ikhlas dan sabar, serta diyakini bahwa segala sesuatu telah diatur oleh Tuhan dengan sempurna. Keyakinan ini dapat mengurangi kecemasan, karena kita menyadari bahwa setiap peristiwa merupakan bagian dari rencana-Nya yang terbaik. Dengan menyerahkan segala sesuatunya kepada-Nya, kita dapat melepaskan beban pikiran yang berlebihan.


2. Menghindari Kebiasaan Melamun yang Berlebihan


Salah satu faktor utama pemicu overthinking adalah kebiasaan melamun dan memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk fokus pada hal-hal yang nyata dan produktif. Melamun secara berlebihan hanya akan memperburuk kecemasan dan menyebabkan kita terjebak dalam prasangka yang tidak diperlukan. Setiap kali merasa terjebak dalam lamunan, ingatkan diri dengan pertanyaan, "Apa yang bisa saya lakukan untuk menghilangkan kebiasaan berpikir berlebihan ini?" Pertanyaan ini akan membantu kita kembali fokus pada hal-hal yang lebih produktif.


3. Melakukan Kegiatan yang Bermanfaat


Mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat sangat efektif untuk mengurangi overthinking. Ketika kita sibuk dengan aktivitas yang produktif, pikiran kita tidak akan memiliki banyak ruang untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu. Selain itu, kegiatan yang bermanfaat juga dapat membantu kita mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan hidup.


4. Mengalihkan Diri pada Aktivitas yang Menyenangkan


Dalam beberapa situasi, mengalihkan perhatian dari hal-hal yang memicu stres dapat menjadi solusi yang efektif. Temukan kegiatan yang menyenangkan dan mampu menghibur hati. Aktivitas seperti menonton film, mendengarkan musik, membaca buku, atau berkumpul dengan teman-teman yang membawa energi positif dapat membantu meredakan pikiran yang berlebihan. Kegiatan yang menyenangkan tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membantu kita untuk lebih rileks dan santai.


5. Menuliskan Pikiran yang Mengganggu


Jika overthinking terus menghantui, cobalah menuliskan segala kekhawatiran di atas kertas. Setelah menuliskannya, sobek atau bakar kertas tersebut sebagai simbol melepaskan beban pikiran. Dengan menuliskan pikiran, kita dapat memperoleh perspektif yang lebih jelas dan terstruktur, sehingga lebih mudah untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Menuliskan pikiran juga membantu kita melihat permasalahan dari sudut pandang yang lebih objektif.


6. Membaca Buku atau Mempelajari Hal Baru yang Menambah Wawasan


Salah satu cara yang baik untuk mengalihkan pikiran dari overthinking adalah dengan membaca buku atau mempelajari sesuatu yang baru. Pilihlah bacaan yang bermanfaat dan dapat memperkaya wawasan Anda. Dengan meningkatkan pengetahuan, kita akan lebih terfokus pada hal-hal positif yang membangun, sehingga overthinking dapat diminimalisir. Membaca buku yang inspiratif juga dapat memberikan pandangan baru tentang cara menghadapi kehidupan dengan lebih bijaksana.


7. Berlapang Hati dan Tersenyum


Menjalani hidup dengan sikap lapang hati serta kebiasaan tersenyum dapat membantu kita menghadapi berbagai situasi dengan lebih positif. Berusaha menerima setiap keadaan dengan hati yang lapang akan memudahkan kita untuk melepaskan beban pikiran. Tersenyum, meskipun sederhana, dapat memberikan dampak positif pada suasana hati dan membantu kita merasa lebih tenang. Terkadang, tindakan kecil seperti tersenyum mampu mengubah cara pandang kita terhadap suatu masalah.


8. Mengurangi Sifat Introver dengan Menekuni Aktivitas Ekstrover


Salah satu metode yang sangat efektif bagi saya adalah dengan mengurangi sisi introver melalui aktivitas atau pekerjaan yang lebih sering dilakukan oleh orang ekstrover. Sebagai contoh, saya secara sengaja memilih berprofesi di bidang penjualan, yang mengharuskan saya untuk berinteraksi dengan banyak orang. Pada awalnya, saya merasa tidak nyaman dengan pekerjaan ini. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai beradaptasi dan menemukan berbagai manfaat.


Salah satu keuntungan dari pekerjaan ini adalah saya menjadi lebih 'cuek' terhadap komentar negatif dari orang lain. Sebagai seorang marketer, saya dituntut untuk tidak terlalu memedulikan pandangan orang lain jika ingin mencapai target penjualan. Sikap ini kemudian terbawa dalam kehidupan sehari-hari saya, yang pada akhirnya membantu mengurangi overthinking. Dengan bertemu banyak orang, saya juga belajar untuk lebih terbuka dan mengurangi kecenderungan untuk terlalu memikirkan hal-hal yang tidak perlu.


9. Menceritakan Prasangka kepada Orang yang Bijaksana


Ketika kita merasa khawatir atau memiliki prasangka buruk, sangat membantu untuk berbagi cerita dengan seseorang yang bijaksana. Saya pernah mengalami situasi di mana seorang teman menyebut saya "aneh" di belakang saya, yang membuat saya merasa tidak nyaman dan berprasangka bahwa dia membenci saya. Setelah menceritakan hal ini kepada seorang sahabat yang bijaksana, saya mendapatkan perspektif baru yang membantu menenangkan pikiran. Sahabat saya menyarankan agar tidak terlalu memikirkan komentar tersebut, karena orang tersebut memang cenderung suka mengomentari orang lain secara negatif tanpa alasan yang jelas.


10. Menghilangkan Pemikiran "Harus Sempurna"


Pemikiran bahwa kita harus selalu sempurna sering kali menjadi pemicu utama overthinking dan stres. Memiliki standar tinggi memang penting, tetapi memaksakan diri untuk selalu sempurna dapat menyebabkan kekecewaan yang mendalam, bahkan depresi, ketika harapan tersebut tidak tercapai. Pendekatan yang lebih bijak adalah menggantikan pemikiran "harus sempurna" dengan prinsip "berusaha maksimal, namun menyerahkan hasilnya kepada Tuhan." Manusia hanya bisa berusaha, namun hasilnya tetap berada di tangan Tuhan. Apa pun hasilnya, yakinlah bahwa itulah yang terbaik dari-Nya. Dengan demikian, kita dapat melepaskan beban mental yang diakibatkan oleh tuntutan kesempurnaan.


11. Fokus pada Kelebihan Diri


Overthinking sering kali muncul dari rasa rendah diri akibat komentar negatif orang lain. Untuk mengatasi hal ini, cobalah fokus pada kelebihan yang Anda miliki, yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Misalnya, jika seseorang menganggap Anda tidak kompeten, ingatlah bahwa Anda mungkin memiliki kelebihan lain, seperti penghasilan yang lebih besar atau kemampuan khusus. Dengan demikian, kita akan lebih mudah menerima bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan setiap individu memiliki kekurangan serta kelebihan masing-masing. Berfokus pada kelebihan diri akan membantu kita membangun rasa percaya diri dan mengurangi dampak negatif dari komentar orang lain.


12. Tidak Terlalu Menyesali Kesalahan


Kesalahan adalah bagian dari sifat manusia. Terlalu menyesali kesalahan yang telah dilakukan hanya akan membuat kita terjebak dalam overthinking. Sebaliknya, terimalah kesalahan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan gunakan pengalaman tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Dengan menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna dan tempatnya salah, kita akan lebih mudah memaafkan diri sendiri dan melanjutkan hidup. Belajar dari kesalahan adalah langkah penting untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa.


Demikianlah beberapa metode yang saya terapkan dalam mengatasi overthinking. Setiap individu mungkin memiliki pendekatan yang berbeda dalam menghadapi permasalahan ini, tetapi yang terpenting adalah tidak mudah menyerah dan terus berupaya memperbaiki diri. Ingatlah bahwa overthinking hanya akan menguras energi dan waktu yang berharga. Saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penjelasan ini, karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam mengatasi overthinking.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jarang Bicara, Apakah Tanda Kurang Cerdas?

Jarang berbicara sering kali dianggap sebagai tanda kurangnya kecerdasan, tetapi anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Otak manusia memiliki area yang berhubungan dengan bahasa, seperti area Broca yang bertanggung jawab atas produksi bahasa dan area Wernicke yang mengatur pemahaman bahasa. Ketika seseorang jarang berbicara, area ini mungkin menjadi kurang aktif, tetapi hal itu tidak berarti otak kehilangan fungsinya atau kecerdasan seseorang menurun.  Dalam sejarah, banyak tokoh besar seperti Isaac Newton, Albert Einstein, dan Nikola Tesla dikenal sebagai pribadi yang pendiam. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berpikir, merenung, dan menulis daripada berbicara. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan tidak selalu diukur dari seberapa sering seseorang berbicara. Baca juga: Menaksir Usia Bumi dan Pembentukan Alam Semesta: Berapa Usia Bumi yang Tepat? Jarang berbicara tidak sama dengan tidak mampu berbicara. Orang yang memilih untuk lebih banyak diam sering kali sedang memprose...

Puisi Cinta: Sinar Mata

Telah berulang kali. Kami membuat sebuah janji. Keterpurukan tinggal nama saja. Mengikat-ngikat selama. Ini aku si pecinta. Yang senantiasa. Jadi pelita dalam hidupmu. Tapi adalah kepunyaanmu. Warisan cinta masa lalu. Mempertemukan kita. Lain lagi gerak pembenci dahulu. Kitab sesat dibawa kemari kesana. Dari sirat matamu terbayang cahaya. Semua cahaya kota. Kabarkan kepada mereka. Gemilang cahaya kota, tiada bisa mengalahkan panorama.

Puisi Eksperimental: Turun di Bumi

Mungkin ada malaikat yang turun ke bumi. Kami sama-sama terkejut. Aku tak sadar diri. Tiba-tiba saja aku mendengar suara laut. Kami menempuh tiga jam perjalanan dramatik. Seorang duyung cantik tengah menari-nari. Telinga bertindik. Mendengar suaranya saja geli. Di atas segala nya, dia tak ingin menjadi pria kembali. Setelah yakin kemaluannya hilang dari rumah sakit. Nama yang ia sendiri. Terbunuh sedikit demi sedikit.

Mengapa Cinta Sejati Melewati Segala Alasan?

Cinta, dalam berbagai pemikiran dan perspektif, sering kali dibagi menjadi dua jenis: cinta yang belum matang dan cinta yang sudah dewasa. Cinta yang belum matang muncul dengan ungkapan, "Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu," sebuah bentuk cinta yang berpusat pada diri sendiri. Di sini, cinta dipandang sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan pribadi, tanpa memedulikan kebutuhan dan kebebasan orang yang dicintai. Ini adalah cinta yang penuh tuntutan dan kontrol, di mana pasangannya dianggap sebagai milik yang harus terus memenuhi ekspektasi. Sebaliknya, cinta yang dewasa menggambarkan hubungan yang lebih tulus dan mandiri, sebagaimana terungkap dalam pernyataan, "Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu." Dalam bentuk cinta ini, seseorang menyadari bahwa kebahagiaan bukanlah hasil dari pemenuhan kebutuhan pribadi semata, tetapi berasal dari kesadaran mendalam akan cinta itu sendiri. Pasangan dihargai sebagai individu yang merdeka, dengan ruang untuk tu...

Puisi Politik: Kebijakan

Waktu berlalu. Dan urusan pemerintahan berubah cepat sekali. Bukankah kehidupan di dunia ini hanya sesederhana itu. Siang itu juga riuh pemilu menyuruh Kakak pulang kembali. Namun ada pula, Fanatik berlebihan. Yang sedikit berbeda. Hanya soal bagaimana mereka menunjukkan. Beberapa memuji pejabat karena menepati janjinya. Aku rasa, mengapa memuji pejabat karena janjinya. Itu adalah janji mereka. Tentu sebuah kewajiban bagi mereka. Kemudian ada seseorang berkata padaku, Kalian tidak perlu menunggu janji, tidak perlu. Tertawa. Serombongan tertawa mendengar gurauan itu. Kalau saja tidak ada yang memperhatikan. Aku akan membuatnya seperti kejadian Maxim Ratniuk dan Vadym Ursu. Tentu saja ia tahu. Pengucapan manusia-manusia itu sungguh menembus batas-batas akal sehat. Aku mencintai negeriku.

Puisi Ekspresionis: Cahaya Matahari

Kala itu, cahaya matahari menyapa kami di tempat yang berbeda. Seolah-olah ingin menunjukkan. Mendengarkan laporan-laporan bahwa. Telah dicanangkan. Itu juga jadi gangguan serius. Kenapa tidak? Cerita saja. Kita semua berkemas. Sehingga ketika kekasih datang, dia tidak sibuk apa-apa. Selesai sudah rencana itu. Di sebuah pernikahan besar. Secara otomatis saat mengenali wajahku. Kemudian disuruh belajar.

Cara Sukses Mengembangkan Bisnis di Pasar Kompetitif

  Mengembangkan bisnis yang sukses memerlukan pemahaman mendalam mengenai pasar dan perilaku konsumen. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi target pasar, seperti pecinta kopi, pelajar, atau kalangan profesional. Kualitas produk juga harus menjadi prioritas utama. Anda dapat bekerja sama dengan petani lokal atau pemasok terpercaya, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk meningkatkan daya tarik produk. Di samping itu, membangun identitas merek yang kuat dan autentik, mulai dari desain kemasan hingga strategi promosi, merupakan langkah penting untuk membedakan bisnis Anda dari para kompetitor. Pengalaman pelanggan memainkan peran penting dalam keberhasilan sebuah bisnis. Menciptakan suasana kedai yang nyaman dan menarik dapat memberikan pengalaman berkesan bagi setiap pengunjung. Strategi pemasaran yang efektif juga sangat penting. Manfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan audiens, dan pertimbangkan untuk bekerja sama dengan influencer kopi guna men...

Puisi Politik: Catatan Seorang Pejuang

Disana di istananya. Dengan berbagai bentuk wajah. Dari solo sampai jakarta. Di luar buah berwarna indah. Tetapi siapa yang menyangka! Raksasa negeri menerkam para kelinci. Dan menjadikan seorang menjadi raja. Hadir dengan sejuta kata orang mati. Dan aku, tidak seperti dulu lagi. Memihak pada perwira. Yang setelah itu menghianati. Coba katakan, siapa yang menerima? Di gempur habis-habisan. Satu—dua—tiga di tembaki. Kini di rumah debat, dia malah berpidato sebuah kiasan. Saya tidak takut, tidak mempunyai jabatan di negeri ini. Bukankah menyenangkan? Siapa yang gila di sini. Aku yang terlalu bodoh dan menyayangkan. Atau kamu, yang tidak melihat sebuah kebenaran.

Puisi Cinta: Tak Ada Cinta Lagi

Aku tidak bisa lagi tidur. Dunia mimpi sudah jauh lebih mengabur. Jikapun bisa masuk. Mampus aku dikoyak-koyak dalam mimpi. Memikirkan dia. Ia tersenyum. Sampai-sampai jantungku terhenti berlari. Sang Terkasih. Begitu panggilanku untuknya. Yang menyeruak di seisi langit mimpi. Aku minta pula sampai di surga. Adakah jauh percintaan ini? Aku menyebut satu nama cantik. Ia begitu sangat cantik. Dan dia yang memenuhi segala. Meski hanya secarik. Pesan kertas yang ditinggalnya. Entah berapa lama.  Kelana tidak berujung ini tamat. Tidak mendapat. Satu pun hikmat. Atau penerimaan yang di terima.